Bab 1
![PENDAHULUAN](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image001.gif)
1.1 Pengantar logika dan himpunan
M |
atematika mempunyai bahasa dan aturan yang terdefenisi dengan baik, penalaran yang jelas dan sistematik, dan struktur yang sangat kuat. Dengan berbagai keunggulan ini matematika digunakan sebagai suatu cara pendekatan dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi dan dalam menyelesaikan masalah yang rumit . matematika juga merupakan alat bantu dalam menyelesaikan masalah dalam berbagai disiplin ilmu. Dengan matematika, suatu masalah nyata dapat dilihat dalam suatu model yang strukturnya jelas, tepat dan bentuknya kompak (singkat dan padat).
Unsure utama dalam pekerjaan metematika adalah penalaran deduktif dan induktif. Penalaran deduktif bekerja dengan berbagai asumsi, tidak dengan pengamatan. Sedangkan penalaran induktif bekerja berdasarkan fakta dan fenomena yang muncul untuk sampai kepada suatu perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan yang diperoleh tidak dapat diterima begitu saja, harus diyakinkan kebenarannya atau dibuktikan secara deduktif.
Proses induktif – deduktif dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam mempelejari suatu konsep matematika.
1.1.1 Sistem Aksioma
Matematika dibangun berdasarkan suatu system yang memuat beberapa istilah dasar dan sifat yang kebenarannya diterima tanpa pembuktian. Suatu system matematika merupakan penerapan berbagai metode secara aksiomatik dari logika atas sekelompok unsure, relasi dan operasi. Pemilihan beberapa sifat dasar yang dibuat konsisten akan menentukan suatu system secara utuh. Dalam proses penalaran matematika, suatu rumus (teorema) matematika terdiri dari beberapa hipotesis dan kesimpulan. Penalaran dibalik system logika dapat dipahami berdasarkan sifat system dan operasi yang dirancang didalamnya.
System aksioma terdiri dari empat bagian penting yaitu istilah tak terdefenisi, terdefenisi, aksioma, dan teorema.
v Istilah tak terdefenisi, istilah dasar (primitive) yang digunakan untuk membangun istilah lain, arti istilahnya sendiri tidak didefenisikan, tetapi deskripsinya ada. Pada suatu system matematika tertentu, kita mengenal istilah tak terdefenisi, seperti titik, garis, bidang, himpunan dan sebagainya.
v Istilah terdefenisi istilah yang digunakan dalam system, bukan istilah dasar, dan dirumuskan dari istilah dasar sehingga mempunyai arti tertentu dan perumusannya menjadi suatu pernyataan yang benar. Dalam suatu defenisi, istilah jika berarti jika dan hanya jika.
Suatu defenisi yang baik mempunyai ciri berikut :
· Jelas, tepat dan mempunyai suatu makna;
· Hanya menggunakan istilah dasar atau yang telah ada sebelumnya
· Konsisten,dalam setiap kasus mempunyai arti yang sama
· Jangkauannya cukup luas untuk dapat memuat sebanyak mungkin objek dari system.
v Aksioma atau Postulat. Aksioma adalah suatu pernyataan yang diandaikan benar pada suatu system dan diterima tanpa pembuktian. Aksioma hanya memuat istilah dasar dan istilah terdefenisi, tidak berdiri sendiri dan tidak diuji kebenarannya. Sekelompok aksioma dalam suatu system harus konsisten, dapat membangun system tersebut dan tidak saling bertentangan.
v Teorema. Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang dirumuskan secara logika dan dibuktikan dengan memanfaatkan istilah dasar, istilah terdefenisi, aksioma dan pernyataan benar lainnya.
Pernyataan
Suatu pernyataan matematika (disingkat
adalah rangkaian kata yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, yaitu
atau
. Diantara benar atau salah hanya berlaku salah satu : benar saja atau salah saja dan tidak mungkin keduanya sekaligus. Ukuran benar atau salahnya suatu pernyataan tidak didasarkan atas opini atau pendapat.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image003.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image005.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image007.gif)
Contoh 1.1 :
(a) Setiap segitiga sama sisi adalah segitiga sama kaki (B)
(b) Setiap persegi panjang adalah jajaran genjang (B)
(c) Jika
=9, maka
(S)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image009.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image011.gif)
(d) Pada system bilangan riil, persamaan
tidak mempunyai jawab (B)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image013.gif)
(e) Mereka mahasiswa Unhas (kalimat terbuka, bukan pernyataan)
Kalimat yang tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya disebut
(kalimat nondeklaratif). Misalnya kalimat Tanya, kalimat perintah, kalimat harapan, kalimat terbuka (kalimat yang mempunyai besaran yang tidak diketahui) semuanya bukan pernyataan karena tidak dapat ditentukan nilai benar atau salahnya.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image015.gif)
Hasil penting dalam matematika disebut
, dan kita akan menemukan banyak teorema dalam buku ini. Teorema dapat dinyatakan dalam bentuk “jika
maka
”. Seringkali disingkat
. Kita namakan
sebagai hipotesis dan Q sebagai kesimpulan teorema tersebut. Perhatikan kedua pernyataan
dan
, kedua pernyataan tersebut tidak setara . sebagai contoh : jika Wahyu adalah orang pinrang, maka ia adalah orang Indonesia ”jika Wahyu adalah orang Indonesia , maka ia adalah orang pinrang” merupakan pernyataan yang salah.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image017.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image019.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image021.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image023.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image021.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image019.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image025.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image027.gif)
1.1.2 Himpunan
Kemudian salah satu dasar dalam matematika yang harus dipahami adalah konsep sebuah himpunan. Himpunan didefenisikan sebagai kumpulan objek – objek yang berbeda. Mahasiswa – mahasiswa yang mengambil matakuliah matematika dasar, buku – buku yang dijual dalam suatu took, hewan – hewan yang ada di kebun binatang, dan lain – lain adalah contoh suatu himpunan.
Biasanya himpunan dinotasikan dengan huruf besar seperti A,B,C,….. objek dalam himpunan disebut elemen/anggota himpunan, yang disimbolkan dengan huruf kecil.
1.2 Sistem Bilangan Real
Kita sudah cukup mengenal jenis – jenis bilangan berikut :
1. Bilangan asli, yakni 1,2,3,4,5… dengan bilangan ini kita dapat menghitung buku – buku kita, uang kita. Himpunan bilangan asli dinyatakan dengan notasi baku yakni N = {1,2,3,…}. Penjumlahan dua buah bilangan asli dan perkalian dua buah bilangan asli sembarang juga sebuah bilangan asli. Hal ini seringkali dinyatakan dengan mengatakan bahwa himpunan bilangan asli tertutup di bawah operasi penjumlahan dan operasi perkalian.
2. Bilangan nol dan negative, yakni 0 dan -1,-2,-3,…, bilangan ini muncul untuk mencari penyelesaian persamaan seperti
dimana
sembarang bilangan asli. Dengan persamaan ini dimungkinkan adanya operasi pengurangan yang merupakan kebalikan dari operasi penjumlahan, dimana kita dapat menuliskan
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image029.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image031.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image033.gif)
Himpunan bilangan asli, bilangan negative dan nol dinamakan himpunan bilangan bulat. Himpunan bilangan bulat dinyatakan dengan notasi baku yakni Z={…,-3,-2,-1,0,1,2,3,…}.
3. Bilangan rasional yakni hasil bagi (rasio) dari bilangan – bilangan bulat yaitu bilangan – bilangan seperti
4.
,
,
,![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image041.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image035.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image037.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image039.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image041.gif)
5.Bilangan ini muncul untuk memecahkan persamaan seperti
dimana a, b sembarang bilangan bulat dengan
dengan persamaan ini dimungkinkan adanya operasi pembagian yang merupakan kebalikan dari operasi perkalian, dimana kita dapat menuliskan x=a/b=a1/b. A disebut pembilang, sedangkan
disebut penyebut.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image043.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image045.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image047.gif)
Himpunan bilangan rasional dinyatakan dengan notasi baku yakni
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image049.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image051.gif)
6. Apakah bilangan – bilangan rasional berfungsi mengukur semua panjang? Tidak. Fakta yang mengejutkan ini ditemukan oleh orang yunani kuno beberapa abad sebelum masehi. Mereka memperlihatkan bahwa meskipun
merupakan panjang sisi miring sebuah segi tiga siku – siku dengan sisi – sisi 1, bilangan ini tidak dapat dituliskan sebagai suatu hasil bagi dari dua bilangan bulat. Jadi
adalah suatu bilangan tak rasional. Demikian juga
, dan sekelompok bilangan lain.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image053.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image053.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image055.gif)
Gabungan antara bilangan rasional dan bilangan tak rasional disebut bilangan real.
Himpunan bilangan real dinyatakan dengan notasi baku yakni ![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image057.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image057.gif)
Bilangan – bilangan ini dapat dipandang sebagai label untuk titik – titik sepanjang sebuah garis mendatar ( garis real).
Dari pengenalan beberapa bilangan, maka
N
Z
Q
,
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image059.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image059.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image061.gif)
Disini
adalah lambang himpunan bagian; dibaca “adalah himpunan bagian dari”.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image059.gif)
Operasi Aritmatika
Diberikan dua bilangan real
dan
, kita dapat menambahkan atau mengalikan keduanya untuk memperoleh dua bilangan real baru, yakni
dan
. Penambahan dan perkalian mempunyai sifat-sifat berikut, yang kita kenal dengan sifat-sifat medan .
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image063.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image065.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image067.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image069.gif)
Sifat-sifat Medan
1. Sifat komutatif.
dan
.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image071.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image073.gif)
2. Sifat asosiatif.
dan
.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image075.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image077.gif)
3. Sifat distributive. ![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image079.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image079.gif)
4. Elemen-elemen identitas. Terdapat dua bilangan real yakni 0 dan 1 yang memenuhi
+0=
dan ![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image081.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image063.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image063.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image081.gif)
5. Balikan (invers). Setiap bilangan
mempunyai balikan penambahan, yakni
, yang memenuhi
juga, setiap bilangan
kecuali 0 mempunyai balikan perkalian, yakni
, yang memenuhi
=1
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image063.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image083.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image085.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image087.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image089.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image091.gif)
Pengurangan dan pembagian didefenisikan dengan
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image093.gif)
dan
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image095.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image097.gif)
Urutan
Bilangan-bilangan real tak nol dapat dipisah menjadi dua himpunan terpisah, yakni bilangan real positif dan bilangan real negative. Fakta ini memungkinkan kita memperkenalkan relasi urutan < (dibaca”kurang dari”)
Yaitu
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image099.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image101.gif)
Tafsiran geometri bahwa
berarti bahwa
berada di sebelah kiri y pada garis real.
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image103.gif)
![](file:///C:/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/04/clip_image063.gif)
I. PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan suatu kiat atau kewibawaan yang mampu menggerakan orang lain, baik secara perseorangan maupun kelompok didalam suatu organisasi sehingga menimbulkan kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan meliputi berbagai dimensi, dan berfungsi sebagai salah satu piranti penggerak, motor atau motivator sumber daya yang ada dalam organisasi, sehingga peran kepemimpinan diharapkan mampu mendinamisasikan organisasi dalam mencapai tujuan.
Demikian pula halnya dengan kepengurusan BEM, BLM, HMJ yang berperan sebagai salah satu jalur pembinaan kemahasiswaan harus mampu mewujudkan tugas pokok dan fungsinya, kemauan dan kemampuan para pelaku kepemimpinan BEM, BLM, HMJ hanya dapat berperan dengan sebaik – baiknya apabila secara teratur, terencana dan berkesinambungan dilaksanakan pembinaan dan pengembangan bagi para pelaku kepemimpinan tersebut. “Latihan Dasar Kepemimpinan” bagi mahasiswa pengurus BEM, BLM, HMJ Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, merupakan salah satu jalur pembinaan generasi muda yang difokuskan pada kompetensi individu dimana kader – kader penerus perjuangan bangsa bukan hanya slogan “Pemuda Harapan Bangsa”.
Tetapi dapat dipertanggungjawabkan dan diaplikasikan dikehidupan berbangsa dan bertanah air. Dengan demikian akan muncul pemimpin – pemimpin yang dapat mengemban amanah sebaik mungkin dan mengayomi setiap generasi muda berikutnya agar tercipta suatu regenerasi, yang mendukung setiap langkah untuk mencapai impian dan cita – cita bangsa
Disamping itu kegiatan ini juga sebagai tali yang mempererat hubungan persaudaraan antara generasi terdahulu dan generasi sekarang dan juga sebagai perkenalan organisasi fakultas tahap awal kepada mahasiswa baru 2009. dengan pelatihan ini diharapkan akan menjadi batu loncatan menuju kehidupan yang lebih kompleks kedepannya.
II. DASAR PENYELENGGARAAN
1. UU No 22 tahun 1999
2. UU No 2 tahun 1989
3. Program kerja BEM, BLM, HMJ
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Hasil yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan pelatihan dasar kepemimpinan bagi mahasiswa/i baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam adalah :
1. Meningkatkan dan memantapkan mutu kepemimpinan.
2. Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan kesadaran politik sebagai
warga Negara yang baik dan bertanggungjawab .
3. Meningkatkan dan mengembangkan serta memperluas wawasan dalam
Melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan.
4. Memberikan kesempatan belajar bagi peserta didik.
5. Mendorong, membimbing serta mengarahkan potensi kepemimpinan.
6. Menumbuhkan, meningkatkan dan memantapkan kesadaran dan
tanggung jawab sebagai warga negara khususnya generasi muda penerus
perjuangan bangsa.
7. Memberikan tuntunan dan meningkatkan pola pikir, sikap dan perilaku,
kepribadian,budi pekerti, sopan santun dan disiplin.
IV. PENYELENGGARAAN
Penyelenggaraan latihan Dasar Kepemimpinan bagi mahasiswa/i baru
merupakan salah satu program Kerja BEM Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang dilaksanakan setiap tahun.
V. PESERTA
Peserta Pelatihan Dasar Kepemimpinan adalah mahasiswa/i baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan persyaratan sebagai berikut :
1. Mahasiswa baru Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tahun
2009
2. Menyerahkan biodata peserta
3. Menyerahkan pas photo ukuran 3 x 4 = 2 (dua) lembar.
VI. NAMA KEGIATAN
Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) mahasiswa baru tahun 2009 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
VII. BENTUK KEGIATAN
Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) mahasiswa/i baru tahun 2009 merupakan teori dan praktek yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan diruangan maupun dilapangan.
VIII. TEMA KEGIATAN
“Membentuk Kader-Kader Pemimpin Bangsa Yang Berkualitas,
Berkompeten, Bertanggung Jawab dan Penuh Dedikasi”
IX. MATERI KEGIATAN
1. Program Umum
Merupakan latihan wajib yang harus diikuti oleh seluruh peserta Pelatihan yang menyangkut bahan-bahan/materi yang menunjang usaha penanaman kesadaran berbangsa dan bernegara.
2. Program Pokok
Materi ini merupakan kegiatan yang langsung diperlukan dalam usaha meningkatkan kemampuan dibidang Kepemimpinan.
3. Program Penunjang
Program ini merupakan pengetahuan yang menunjang program pokok yamg
diharapkan lebih membuka cakrawala pandangan para peserta pelatihan dalam usaha meningkatkan kemampuan dibidang Kepemimpinan.
X. WAKTU PENYELENGGARAAN
Waktu kegiatan dilaksanakan pada tanggal 15 oktober 2009
XI. TEMPAT PENYELENGGARAAN
Tempat penyelenggaraan dilaksanakan di kampus Universitas Hasanuddin
XII. ANGGARAN
Alokasi biaya Pelatihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pengurus BEM, BLM, HMJ dari dana kemahasiswaan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
good. aku kasih jempol tapi terbalik
BalasHapus